Substansi

Ingin jadi wartawan, nyasar jadi guru


1 Comment

Mewahnya Rasa di Warung Sederhana Gubeng

Depot Sederhana 1

Rawon asli Jatim. Nasi dicampur, dengan tauge pendek mentah dan kerupuk udang. Beberapa orang (termasuk saya) suka menambahkan tempe yang disiram kuah rawon.

Walaupun belum menjelajah seperlima hamparan bumi, saya bersyukur sudah pernah ke banyak tempat, baik di mancanegara, maupun mengelilingi bumi Indonesia. Untungnya lidah saya ini cukup adaptif, sehingga rasa kuliner lokal biasanya mudah diterima. Contohnya, kuliner laut segar dengan bumbu minimalis tidak semua orang suka, saya cocok-cocok saja. Isteri saya sangat tidak suka Ayran, minuman khas Turki dari Yoghurt ditambah garam, saya malah gemar.

Sifat adaptif saya ini malah membuat beberapa gaya kuliner asli Jatim menjadi kurang cocok.  Contohnya, saat ini saya lebih suka lalapan mentah ala Sunda dibandingkan yang direbus seperti di Jember. Sate kambing juga lebih suka yang bumbu kecap ala Jateng dibandingkan bumbu kacang khas Madura. Kalau diperingkatkan, malah sate madura sekarang posisinya agak bawah, pasalnya saya lebih gemar sate padang berkuah kental yang bagi banyak orang Jatim dihindari, karena katanya seperti umbel (Jw. ingus). Continue reading

Advertisement