Substansi

Ingin jadi wartawan, nyasar jadi guru


Leave a comment

Pendidikan Kesehatan

olahragaPagi itu, di bulan Desember tahun lalu, sembari berlari di bawah birunya langit Kuta, saya berpikir. Seharusnya eberhasilan pendidikan tidaklah sesempit tingginya rata-rata nilai yang dicapai peserta kelas. Mestinya dampaknya diukur secara jangka panjang.

Ambil contoh mata pelajaran olahraga, atau di jaman saya sekolah dulu disebut sebagai pendidikan jasmani dan kesehatan (penjaskes). Adakah dampak penjaskes yang terasa sampai sekarang? Kalau buat saya, tidak banyak. Malah cukup banyak memori kurang menyenangkan. Lari di tengah terik matahari dan ujian senam yang saya tidak lancar gerakannya adalah beberapa di antaranya. Kalau ada kesenangan main sepakbola dan bulutangkis, itu saya dapatkan di luar sekolah. Pada akhirnya, penjaskes tidak lebih sebuah formalitas, yang penting lulus dengan nilai cukup. Continue reading

Advertisement