Substansi

Ingin jadi wartawan, nyasar jadi guru


Leave a comment

“Untuk permasalahan yang tidak ada jawabannya di Kitabullah (Al-Quran) dan As-Sunnah (Al-Hadits), kita melakukan pertimbangan (judgement) sendiri, itulah yg disebut dengan ijtihad. Inilah hal terbaik yang bisa kita lakukan, karena sumber kebenaran (Rasulullah SAW) sudah tiada.

Jangan pernah kamu bilang bahwa pertimbangan kamu itu adalah pertimbangan dari Allah. Pada saat kamu bilang seperti itu, ketika ada seorang Muslim yang tidak mengikuti pertimbanganmu, berarti dia tidak mengikuti pertimbangan dari Allah. Maka, orang akan cenderung untuk dengan mudah mengkafirkan saudaranya, bahkan menghalalkan saudaranya itu untuk dibunuh. Inilah sangat berbahaya. Pertimbangan itu adalah dari kamu sendiri.

Setiap pertimbangan/ijtihad darimu adalah sama di hadapan Allah, selama mengikuti panduan umum dalam agama. Untuk permasalahan yang sama, pandangan setiap orang bisa berbeda. Bahkan orang yang sama, hari ini dia mempunyai satu pertimbangan atas suatu masalah, besok dia bisa merevisi pertimbangan itu pada saat ada jawaban yang lebih benar. Maka, janganlah kamu dengan mudah dalam menyalahkan pendapat orang lain.”

(Umar bin Khattab, diterjemahkan dari Omar the Series episode 26)

Advertisement


Leave a comment

Teladan dari Khalifah Umar

Cerita I

Sewaktu menjadi khalifah, Umar bin Khattab menyediakan fasilitas publik berupa padang rumput yang untuk tempat penggembalaan ternak. Setiap rakyat Madinah bisa membawa ternaknya kesitu untuk diberi makan dan minum. Biaya pengelolaan padang rumput, termasuk gaji orang-orang yang bekerja disitu, dibayar dari Baitul Maal, yang mana sumber dana utamanya adalah dari zakat umat Muslim.

Saat sedang berkunjung ke padang rumput tersebut, Umar melihat bahwa ada seekor ternak yang lebih gemuk dari ternak-ternak yang lain. Umar pun memanggil petugas disitu. Continue reading


Leave a comment

Teladan dari Khalifah Abu Bakar

Pidato Abu Bakar sewaktu baru diangkat menjadi Khalifah yang pertama,

All praise be to God who has guided us to this.
We would be bereft of guidance unless He has guided us.
O’ you people, I have been chose to lead you, and I am not the best among you.
If I do well, help me; and if I do wrong, correct me.
Truth is a trust and lying is a breach of trust.
The weak among you are strong in my sight until I have ensured that they have their rights.
The strong among you are weak in my sight until I have ensured right and justice.
Obey me as long as I obey God and His Messenger.
If I disobey them, I forfeit all claim to your obedience.
Now rise to offer your prayers. May God bestow mercy on you all.
Continue reading


1 Comment

Mencintai Allah lebih dari segalahnya, hikmah dari Omar episode ke-16

Pada episode ke-16, dikisahkan bahwa beberapa saat setelah Perjanjian Hudaibiyah, Khalid bin Walid bersama Amr bin al-As menyatakan keislamannya. Khalid yang pada saat itu berusia sekitar 36-37 tahun datang ke Madinah setelah mempertimbangkan dengan masak-masak ajakan saudaranya yang sudah lebih dahulu masuk Islam, Walid bin Walid. Kurang lebih sama dengan apa yang telah beliau ramalkan dulu terhadap Umar bin Khattab waktu Umar masih jadi musuh Islam, Rasulullah bilang bahwa orang dengan kualitas moral seperti Khalid akan sulit untuk melawan logikanya dalam menerima ajaran Islam yang benar. Alhamdulillah, prediksi Rasulullah tersebut tepat. Khalid menemui Nabi di Madinah dan menjadi seorang Muslim. Kelak Khalid bin Walid sangat besar jasanya bagi Islam. Dia adalah panglima yang menaklukkan seperempat dunia di bawah panji-panji Islam.

Continue reading


Leave a comment

Kehamilan minggu ke-31: Do’a untuk anakku

Seri Kehamilan #8

Ya Rabb,
Sesungguhnya Engkau yang menghimpun cinta diantara hamba-hambaMu
Cinta diantara mereka yang mengharapkan ridha-Mu
Engkau yang menitipkan kehidupan kecil ini kepada kami
Tiada yang dapat seorang hamba lakukan kecuali memohon kepada-Mu
Dzat yang selalu memberikan keputusan yang terbaik bagi makhluk-Nya Continue reading


2 Comments

Menerima Islam dengan logika, hikmah dari Omar episode ke-8

Saya tidak pernah menangis ketika menonton film. Tetapi ketika pertama kali melihat serial Omar episode ke-8 (bulan Ramadhan tahun 2012), air mata ini sedikit menetes. Bukan karena sedih, tetapi karena rasa haru atas dua kejadian yang dikisahkan di episode tersebut. Pertama, Hamzah bin Abdul Muttalib, paman Rasulullah masuk Islam. Kedua, Umar bin Khattab, musuh Islam yang sangat ditakuti selama 6-7 tahun terakhir, mendatangi Nabi dan juga dengan sadar dan tanpa paksaan menyatakan keislamannya.

Continue reading